Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam perjalanan Sara Neyrhiza sebagai seorang perempuan penggerak. Ia memberanikan diri mengikuti Pemilihan Suara dan Aksi Perempuan Pelopor (SIAP) 2025 yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta.
Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini 2025, dengan tujuan menemukan perempuan-perempuan yang aktif dan konsisten menggerakkan perubahan di masyarakat dalam berbagai bidang. SIAP bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung apresiasi dan ruang kolaborasi bagi para perempuan pelopor di Kota Solo.
Tentang SIAP: Ajang Perempuan Penggerak di Surakarta
Pendaftaran SIAP 2025 dibuka pada 10 April 2025 melalui akun Instagram resmi @dp3ap2kb. Informasinya sangat lengkap, mulai dari ketentuan peserta, syarat administrasi, hingga kategori lomba. Terdapat tujuh kategori yang dipertandingkan:
- SIAP Kepemimpinan
- SIAP Hukum
- SIAP Sehat
- SIAP Pintar
- SIAP Lestari
- SIAP Ekonomi
- SIAP Sosial dan Budaya
Sara Neyrhiza memilih kategori SIAP Pintar, karena sejak beberapa tahun terakhir ia aktif menginisiasi dan menggerakkan program literasi berbasis keluarga melalui kegiatan membaca nyaring (read aloud).
Tahap Pertama: Seleksi Administrasi
Untuk bisa mengikuti ajang ini, peserta wajib berdomisili dan ber-KTP Kota Surakarta, berusia 25–58 tahun, aktif memperjuangkan hak perempuan dan kesetaraan gender, memiliki program berkelanjutan, serta tidak sedang menjabat sebagai ASN. Setelah melengkapi berkas administrasi dan mengirimkan formulir pendaftaran, Sara dinyatakan lolos pada tahap pertama: seleksi administrasi.
Tahap Kedua: Wawancara Bersama Dewan Juri
Dari seleksi awal, terpilihlah 10 finalis SIAP 2025 Kota Surakarta yang kemudian melanjutkan ke tahap wawancara langsung dengan dewan juri. Pada momen inilah, Sara bertemu dengan para finalis luar biasa lainnya, beberapa di antaranya sudah dikenal sebagai penggerak di bidang masing-masing.
Dalam sesi wawancara, Sara mempresentasikan program unggulannya: “Dari Lisan ke Literasi”, sebuah gerakan membaca nyaring yang berakar dari pengalaman pribadinya sebagai ibu. Melalui kegiatan sederhana membacakan buku secara nyaring kepada anak sejak usia dini, Sara menemukan kekuatan besar dalam edukasi, pengembangan kosakata, dan penguatan hubungan orang tua–anak.
Komitmen Literasi: Komunitas Read Aloud Solo Raya
Sejak tahun 2021, Sara mendirikan Komunitas Read Aloud Solo Raya yang menjadi ruang edukasi dan penyuluhan bagi perempuan, guru, penggiat literasi, dan para ibu di Surakarta. Ia telah menyelenggarakan berbagai pelatihan, penyuluhan di sekolah, serta kolaborasi lintas komunitas untuk menghidupkan budaya literasi dari rumah.
Tahap Ketiga: Penyusunan Slide dan Video Program
Pada tahap berikutnya, finalis diminta menyusun slide presentasi dan video program berdurasi maksimal 2 menit. Dalam videonya, Sara dengan cermat mendokumentasikan perjalanan gerakan literasi yang ia bangun, dari kegiatan membaca buku bersama anak, hingga testimoni para ibu dan guru yang merasakan manfaat edukasi membaca nyaring.
Video tersebut menampilkan bagaimana Komunitas Read Aloud Solo Raya tumbuh dan berkembang, serta proyeksi pengembangan program di masa depan. Sara menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kampanye, melainkan bagian dari gaya hidup dalam pola asuh anak.
Dewan juri pada tahap ini terdiri dari:
- Raden Ayu Febri Hapsari Dipokusomo (Rotary Club)
- Sri Suwarni, S.Pd (Perwakilan Dinas Pendidikan)
- Rahayu Purwani, S.E., M.Si (SPE HAM)
- Dra. Ninik Widaningsih (RRI Surakarta)
Setelah pemutaran video, juri memberikan masukan yang konstruktif dan menjadi bekal untuk menghadapi tahap presentasi final.
Tahap Keempat: Presentasi Final di Balai Kota Surakarta
Tahap terakhir berlangsung di Balai Tawangarum, Balai Kota Surakarta, pada 22 Mei 2025. Suasana acara begitu semarak, dihadiri oleh lintas dinas, komunitas, tokoh masyarakat, dan tamu undangan. Seluruh finalis mengenakan kebaya anggun dengan selempang hitam, mencerminkan semangat Kartini masa kini.
Sara mendapat giliran ke-9 untuk tampil. Di atas panggung, ia mempresentasikan programnya dengan singkat namun padat: menjelaskan pentingnya membaca nyaring, dampaknya terhadap anak dan keluarga, serta komitmen melanjutkan program ini ke skala yang lebih luas.
Hasil Akhir: Juara Ketiga SIAP 2025 Surakarta
Setelah melewati seluruh tahapan, Sara Neyrhiza dinobatkan sebagai Juara Ketiga SIAP 2025 Kota Surakarta. Piala penghargaan diserahkan langsung oleh Ibu Venessa Winastesia, Ketua Tim Penggerak PKK Surakarta.
Daftar Lengkap Pemenang SIAP 2025 Surakarta:
🏆 Juara 1: Ibu Marliana (KADIN), program pemberdayaan UMKM
🥈 Juara 2: Fanny Chotimah, sutradara film dan penerima Piala Citra
🥉 Juara 3: Sara Neyrhiza, dengan program “Dari Lisan ke Literasi”
🎖️ Harapan 1: Mbak Uma, konsultan pajak
🎖️ Harapan 2: Ibu Farida, content creator bidang parenting
SIAP bukan hanya tentang menang atau kalah, melainkan tentang pengakuan atas dedikasi perempuan yang selama ini bekerja dalam senyap. Bahkan setelah ajang ini berakhir, para finalis diajak bergabung dalam Forum Perempuan Berdaya “Srikandi Maju” Kota Surakarta—menandai langkah lanjut dalam kolaborasi lintas sektor.
Bagi Sara, SIAP 2025 adalah pengingat bahwa gerakan kecil yang konsisten dapat memberikan dampak besar. Dimulai dari kegiatan sederhana di rumah, kini literasi keluarga telah menjadi gerakan sosial yang terus ia gaungkan.
Semoga semangat SIAP menginspirasi lebih banyak perempuan untuk bersuara, bergerak, dan membawa perubahan nyata di masyarakat.